Minggu, 07 Februari 2010

Secret Admirer

Sebut aku midun (Nama Samaran). Dari dulu hingga sekarang, salah satu hobiku adalah menjadi secret admirer alias pemuja rahasia kepada seorang cewek. Bukannya pengecut (tapi kamu boleh saja anggap aku pengecut, it’s ok), tapi memang menjadi secret admirer adalah cara yang paling aman dalam memuja wanita. Bersembunyi di kegelapan, diam-diam memperhatikan gerak-geriknya ketika berjalan, sekali waktu mencuri pandang dalam-dalam ke wajahnya yang memang sejuk dipandang.
Jika kuingat lagi, ada banyak sekali wanita yang pernah secara diam-diam kupuja. Mengenal cinta mulai kelas 2 SMP, jatuh cinta pertama dengan seorang yang sangat mempesona. Orangnya kurus, kulit putih mulus. Itulah kali pertama hatiku dibikin jungkir balik bergetar tak karuan. Dasar tak punya nyali (hei, who am I?, just a little boy who have big dream), kali pertama pula lah aku menikmati jatuh cinta yang dipendam sendiri. Dan seterusnya, aku sangat menikmatinya.
Tapi menjadi secret admirer harus tahu akan risiko. Kau boleh cemburu habis-habisan, tapi kau tak bisa protes. Kau boleh menangis tatkala yang kau puja tak sedikitpun menaruh perhatian, tapi kau harus sadar bahwa memang itulah risikonya. Kau boleh patah hati ketika sang kekasih menjatuhkan pilihannya kepada seorang pria yang beruntung, tapi kau tak boleh bunuh diri karenanya. Salah sendiri perasaan itu kamu pendam sendiri. Kalau tak mau sakit seperti ini, jangan jadi secret admirer. Utarakan perasaanmu ke sang kekasih. Jika diterima, akan lebih baik bagimu. Dan jika ditolak, kau bisa segera terbang ke lain hati. Tapi mungkin aku memang orang yang aneh, aku justru menikmati sakit karena ini. Dan rasanya aku lebih siap patah hati karena ditolak daripada harus memegang tanggung jawab dan komitmen ketika aku diterima.
Aku tahu, menjadi secret admirer adalah tindakan yang egois. Sang kekasih tak pernah tahu bahwa ia menjadi tokoh yang sangat dikagumi pengagum. Ia tak pernah diberi kesempatan untuk ikut memberi perhatian, atau bahkan ikut memberi cintanya. Dan yang paling parah, ia mungkin akan memilih orang yang tak bisa mencintai sedalam aku mencintainya. Ingat film Alexandria? “Itu egois, Gas!”
Tapi sebenarnya, menjadi secret admirer artinya bahwa itu tak pernah serius. Itu hanya permainan perasaan belaka. Perasaan itu boleh dikendalikan oleh hati. Namun keseriusan dikendalikan oleh logika otak. Cinta mungkin memang buta, tapi keseriusan itu tidak. Jika kamu memang serius dengan cintamu, secret admirer adalah tindakan yang pengecut. Jika kamu serius dan siap memegang komitmen, maka berilah kesempatan dia untuk tahu perasaanmu. Berilah kesempatan dia untuk juga mencintai dan memilikimu. Tapi kamu juga harus memberi kesempatan dia untuk mendepak kepalamu ketika kau berlutut memohon cintanya. Dan ditolak dengan cara itu bukanlah suatu kekalahan. Harga diri tak pernah berkurang sedikitpun karena kamu telah membuktikan bahwa kamu jantan dan tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap perasaanmu ke dia. Jauh lebih jantan daripada perbuatan seorang pengecut yang menyembunyikan diri, tak berani bilang sayang karena takut harga dirinya jatuh. Jadi, nyatakanlah cintamu sekarang kawan, sebelum dia diambil orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar